Mengenal Proxmox VE - Server Virtualisasi Open Source gratis, cocok untuk entreprise?
Ada banyak platform server untuk virtualisasi seperti VMWare vSphere / ESXi, XenServer, Microsoft Hyper-V, Proxmox VE adalah salah satunya.
Proxmox VE sendiri adalah server Debian GNU/Lunux yang didesain khusus dengan Linux Kernel kustom untuk kebutuhan server virtualisasi yang sudah dilengkapi dengan management server. Sehingga bisa memanage storage, network vm atau container nya, dan bisa diakses melalui aplikasi berbasis web.
Selain itu Proxmox VE juga menyediakan fitur high availability dengan membuat sebuah cluster server, dengan harapan bisa mengatasi disaster recovery dan migrasi dengan mudah.
Hypervisor apa yang dipakai oleh Proxmox VE?
Proxmox VE menggunakan hypervisor KVM dan juga Linux Container (LXC).
Daftar fitur Proxmox VE
Ada beberapa fitur dari proxmox VE yang bisa membuatnya bersaing dengan platform premium lainnya seperti virtualisasi, management serer, HA Cluster, Network, Storage, Backup, Firewall. Detailnya sebagai berikut :
1. Virtualisasi dengan KVM & Container
Proxmox VE memiliki dua jenis virtualisasi, full virtual dengan KVM dan Virtualisasi Container dengan Linux Container (LXC).
Mengenal KVM (Kernel-based Virtual Machine)
KVM merupakan leading di teknologi virtualisasi penuh yang bisa memvirtualisasi Windows dan juga Linux secara penuh secara penuh. Proxmox sudah menggunakan KVM dari awal, tepatnya tahun 2008.
Mengenal Linux Container (LXC) - Container-based virtualization
Berbedar dengan KVM, container-based virtualization tidak bisa menjalankan windows. Virtualisasi jenis ini bisa menjalankan sistem yang terisolasi diatas satu linux host, fungsinya untuk mengoptimalkan resource yang ada. Jadi tidak perlu menjalankan sistem operasi penuh, container hanya menumpang di sistem yang sudah ada untuk menjalankan sistem intinya.
2. Management Server dan Akses
Fitur yang tidak kalah penting dari server virtualisasi adalah management servernya, kalo bisa banyak otomatisasinya. haha
Proxmox VE sudag memiliki management yang cukup lengkap untuk berbagai kalangan, mulai dari yang pemula hingga yang advance. Kami list dari yang mudah hingga advance.
Web-based management interface
Proxmox VE sudah dilengkapi dengan aplikasi management ini secara default, dan bisa diakses langsung di server tersebut.
Berdasarkan informasi dari website resmi proxmox, aplikasi ini dibuat dengan framework ExtJS.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di aplikasi web-based ini, mulai dari membuat vm atau container, mengubah berbagai konfigurasi (level vm hingga server), melakukan backup, live migration. Pokoknya banyak.
Proxmox VE Mobile
Aplikasi ini juga baru kita tahu saat kita menuliskan artikel ini, setelah kita coba, cukup oke ya. Kita bisa melihat status server tanpa harus membuka laptop atau komputer dan login melalui management web.
Tapi jika untuk melakukan konfigurasi hingga meremote vm atau container, lebih baik pakai komputer via web browser karena aplikasi mobile ini belum support spice. Tapi kabar bagusnya, proxmox ada rencana untuk menambahkannya. Jadi stay tune saja.
Command Line Interface (CLI)
Cokok bagi kamu yang suka banget ketik-ketik di server linux atau windows Powershell. Dokumentasi lengkapnya ada di sini.
REST API
Proxmox juga support RESTful API, jadi bisa kita akses server, mengatur konfigurasi dan fitur via protocol tcp ip.
High Availability (HA) Cluster
Proxmox juga bisa menjalankan cluster dengan menghubungkan dua node atau lebih.
Fungsi dari High Availability ini adalah untuk menjaga virtual machine selalu berjalan dengan baik meskipun jika terjadi hal yang diluar dugaan seperti ada satu server yang fail.
Proxmox HA Cluster